IKATAN KOVALEN
Ikatan Kovalen adalah ikatanyang
terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang
berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan
berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam
cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang
dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian
bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron
pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh:
1H = 1
9F = 2, 7
Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F
memiliki 7 elektron valensi. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron
yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron
tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne). Jadi, atom H dan F
masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh:
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk
molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
8O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar
diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan
elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga
ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh:
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk
molekul N2
Konfigurasi elektronnya :
7N = 2, 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar
diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan
elektron sebanyak 3. Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga
ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
4. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun
atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong.
NH4Cl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan kovalen koordinasi pada NH4+ di bawah.
Senyawa NH4Cl terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk dari molekul NH3 dan ion H+, sedangkan ion H+ terbentuk jika hidrogen melepaskan satu elektronnya.
Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama
(dua titik). Hal itu menunjukan bahwa pasangan elektron itu berasal dari
atom yang sama.
Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda (-), sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda (→). Jika NH4+ berikataan dengan Cl–, akan terbentuk senyawa NH4Cl. Jadi, pada senyawa NH4Cl terdapat tiga jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan satu ikatan ion (antara ion NH4+ dengan ion Cl–). Agar sobat lebih memahami ikatan kovalen koordinasi, pelajarilah pembentukan senyawa-senyawa berikut.
1. Senyawa SO3
Atom 16S memiliki konfigurasi elektron 2 8 6. Jadi, atom ini memiliki enam elektron valensi. Atom8O memiliki konfigurasi elektron 2 6. Untuk membentuk senyawa SO3 yang
memenuhi kaidah oktet, sepasang elektron dari atom S akan berikatan
dengan sepasang elektron dari atomO sehingga membentuk satu ikatan
rangkap dua. Dua pasang elektron lainnya dari atom S akan membentuk dua
ikatan kovaleen koordinasi dengan dua atom O.
Jadi, dalam senyawa SO3 terdapat satu ikatan rangkap dua ddan ikatan kovalen koordinasi.
2. Senyawa HNO3
Pada penggambaran struktur lewis molekul HNO3,
elektron yang berasal dari atom H ditandai dengan (x), elektron dari N
ditandai dengan (x), dan elektron dari O ditandai dengan (.)
Jadi, dalam molekul HNO3 terdapat 3 ikatan kovalen dan 1 ikatan kovalen koordinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar